Learning how to learn is life's most important skill. -- Tony Buzan
Di dunia internet, TV, billboard, koran, majalah dewasa ini, kita dihujani dengan begitu banyak informasi, begitu banyak meme (ide) yang ditanamkan kepada kita secara sadar maupun tidak sadar setiap hari tanpa bisa kita tolak. Beberapa ide mungkin tidak berguna, cuma iklan dari sponsor saja, beberapa mungkin berguna, tapi karena banyak maka kita tidak dapat memanfaatkannya dengan baik, sehingga tampak tidak berguna. Beberapa hal yang kita pelajari cepat sekali menjadi tidak berguna, sehingga kita harus belajar lagi, dan lagi, dan lagi... Para profesional (dokter, guru, pengacara, politikus, dsb) dituntut untuk terus meningkatkan keprofesionalan mereka jika tidak mau digantikan oleh orang-orang yang lebih muda, lebih efisien, tapi sudah banyak pengalaman.
Banyak orang yang berhenti belajar selepas usia sekolah mereka.
Masalahnya, dunia terus berkembang. Hal-hal penting yang kita pelajari di sekolah dengan cepat menjadi tidak penting. Sekarang, lebih baik menghapal semua mata pelajaran, atau belajar mengetik kata kunci "keyword" di Google untuk menemukan jawaban atas sebuah pertanyaan, misalnya: "Siapakah Albert Einstein?" atau "Jelaskan mengenai Teori Relativitas!". Jawabannya, lebih baik ketik keyword di Google dan/atau copy-paste dari Wikipedia.
Jadi, buat apa semua hapalan di sekolah itu? Cuma untuk ijasah?
Well... well... renungkan sendiri terlebih dahulu.
Jawaban saya: itu training/latihan untuk otak Anda. Tidak semua hal di hidup ini dipelajari di sekolah. Tidak semua hal bisa dijawab oleh Uncle Google, malah kadang bisa berbenturan antara sebuah jawaban dengan jawaban lainnya. Inilah dimana otak manusia berperan untuk memilah-milah informasi antara data dan fakta dan menganalisanya. Semakin banyak yang kita pahami (bukan cuma ketahui), maka semakin kita bisa menganalisa sebuah masalah dari banyak sisi.
Skill ini adalah skill yang harus dipelajari semua orang terlepas dia sekolah atau tidak. Kelebihannya orang sekolah, banyak hal bisa kita dapat dengan membaca, sedangkan orang yang dapat mengajari kita secara lisan sangat terbatas, kecuali keahlian kita terbatas cara menanam padi secara tradisional. Menanam padi saja ada teknik modernnya, menggunakan pupuk dan bibit unggul serta irigasi yang lebih baik.
Jaman ini bukan lagi kekuasaan para pemodal. Itu sudah lewat. Berapa banyak bisnis besar yang berhasil disalip oleh perusahaan-perusahaan kecil yang lebih efisien dan punya ide segar? Akhirnya bisnis besar itu menurun dan yang kecil malah berjaya? Ambil contoh... Google sendiri. Bisnis milyaran dolar dimulai dari ide sederhana. Isinya adalah orang-orang yang mau terus belajar dan berinovasi. Budayanya adalah budaya coba, gagal, belajar, dan coba lagi, layaknya entrepreneur.
Jaman ini adalah jaman dimana pengetahuan adalah modal terbaik siapa saja, dan pendidikan adalah dasarnya, terutama pelajaran mengenai "cara belajar".
Anda tertarik?
Tidak ada komentar:
Posting Komentar